dapatdiringkas dalam bentuk tabel dan gambar. Tidak ada spekulasi dan interpretasi dalam bagian ini, yang ada hanya fakta. Umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman
Ilustrasi Perbedaan Tema dan Judul. Foto dasarnya, tema, judul, dan topik mempunyai makna yang hampir sama. Karena itu, banyak orang kerap mengalami kekeliruan dalam memahami ketiga hal umum, ketiganya dapat dimaknai sebagai pokok pembicaraan dalam sebuah diskusi atau dialog, pokok pikiran suatu tulisan, karangan, makalah, buku, dan karya tulis lainnya. Namun, tema, judul, dan topik sejatinya memiliki pengertian berbeda yang berpengaruh pada buku Metode Penelitian Untuk Perguruan Tinggi, judul merupakan nama yang digunakan sebagai identitas atau cermin dari jiwa sebuah karya tulis untuk menjelaskan dan menarik perhatian pembaca. Judul biasa disebut dengan lukisan singkat suatu tulisan karena dibuat dengan padat dan adalah amanat utama atau pokok bahasan yang disampaikan penulis untuk menentukan arah tulisan atau tujuan dari sebuah karya tulis. Sedangkan topik merupakan pokok pembicaraan atau sesuatu hal yang menjadi landasan penulisan sebuah karya Perbedaan Tema dan Judul. Foto Tema dan Judul serta TopikTema, judul, dan topik harus ditempatkan dengan benar dan sesuai dengan kegunaannya. Maka dari itu, penting bagi seorang penulis untuk mengetahui perbedaan cara menggunakannya. Berikut perbedaan tema, judul, dan topik dari segi syarat penyusunannya yang ternukil dalam buku Jelajah ke Negeri Sastra karangan Wiwit tema harus mempertimbangkan kemampuan penulis sebagai dasar dalam pembuatan tulisan. Berikut syarat-syarat menyusun tema yang baikMenarik perhatian penulis; tema semacam ini akan mempermudah penulis untuk mencari data dan menyelesaikan karya dengan baik; penulis disarankan untuk mengambil tema yang dikuasai agar tulisan dapat tema yang mudah; ambil tema yang memiliki banyak referensi untuk mempermudah proses lingkup terbatas; tema yang terlalu luas akan membuat tulisan tidak Perbedaan Tema dan Judul. Foto judul oleh penulis harus mengikuti selera pembaca agar menarik perhatian. Berikut syarat-syarat menyusun judul yang baikAsli; penulis tidak boleh menggunakan judul yang sudah pernah ada, apabila terpaksa maka harus mencari judul harus relevan dengan karya tulis, harus mempunyai hubungan dengan judul harus menarik perhatian pembaca dan tidak boleh terlalu judul tidak boleh bertele-tele, harus langsung pada inti harus kapital; awal kata dalam judul harus kapital, kecuali konjungsi dan judul yang logis akan meningkatkan minat untuk berbeda dengan tema, pengambilan topik dilakukan dengan memerhatikan kemampuan penulis. Berikut syarat-syarat menyusun topik yang baikMenarik perhatian penulis; topik yang menarik perhatian akan memotivasi penulis untuk menyelesaikan tulisannya dengan penulis; ambil topik sesuai dengan bidang yang terlalu baru, teknis, dan konvensional; topik yang terlalu teknis akan membuat penulis kesulitan karena tidak topik yang bermanfaat akan tentu akan bermanfaat bagi topik yang fokus akan membuat tulisan lebih tajam sumber acuan; hal ini memungkinkan penulis untuk melakukan riset dalam proses penulisannya.BABV. Kesimpulan. Dari penjelasan diatas yang telah kelompok kami jabarkan, bahwa teknologi Sistem Informasi sangat dibutuhkan dalam dunia penerbitan dan percetakan. Dan dari salah satu penerbit dan percetakan yang kita telaah, mereka memiliki bagian tersendiri dalam mengolah produk melalui Sistem Informasi.
Nama: WALID FERNANDO SASTRIANA NIM : 2502027232 KELOMPOK : 3 ANGGOTA KELOMPOK : - 2501960682 - Vickenzio Leeputra Dharma - 2501977973 - Zidane Wicaksono - 2502024445 - Irvin Zavdiel Napitupulu - 2502027232 - Walid Fernando Sastriana - 2502028172 - M Sendy Adriansyah Earth Volunteers Earth Volunteers adalah projek websiteWeb server is down Error code 521 2023-06-15 082006 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d7964531af41cc2 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Denganadanya berbagai informasi dan kebutuhan masing-masing pengguna, maka perpustakaan dibedakan menjadi Mengetikkan nama dan nomor anggota. 4. Meletakkan buku pada tempat sesuai petunjuk pada nama pengarang, nama penerbit dan nonor DDC. Gambar 5 Hasil pencarian judul koleksi. 94 Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indonesia, 1(1 Slides 13 Download presentation Excess Demand dan Excess Supply Nama Kelompok Mauliyah Fuadiyah 201531175 Urfa Mukarromah 201531176 Nur Ilham Risma Hidayati 201531219 Dian Pawestri Wulandari 201531231 Devi Purwanty Lorenza 201531236 Excess Demand Suatu keadaan dimana, pada harga tertentu jumlah yang diminta lebih besar daripada jumlah yang ditawarkan. Hal ini terjadi bila harga berada di bawah tingkat harga keseimbangan. Contoh dari kelebihan permintaan ini adalah penetapan ceiling price oleh pemerintah sebagai suatu kebijakan harga tertinggi misalnya Harga Eceran Tertinggi HET untuk minyak tanah. Pada saat stok minyak tanah sedang terbatas pada suatu wilayah, maka harga tertinggi ditetapkan agar rakyat banyak yang pada umumnya berstatus sosial ekonomi kurang makmur sanggup membeli minyak tersebut, padahal bila hukum permintaan dituruti dengan permintaan / demand minyak tanah begitu tinggi , harga bisa melonjak naik melebihi ketentuan Excess Supply Suatu keadaan dimana, pada harga tertentu jumlah yang ditawarkan melampaui jumlah yang diminta. Hal ini terjadi jika harga berada di atas harga keseimbangan. Contoh dari kelebihan penawaran ini adalah penetapanfloorprice harga dasar oleh pemerintah misalnya UMR yang bertujuan menjaga penetapan upah pekerja yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum misalnya Rp. 725. 000 tetapi bila hukum permintaan diikuti maka dengan besarnya jumlah tenaga kerja maka kenyataannya masih banyak angkatan kerja yang bersedia bekerja walaupun dibawah UMR. Harga barang itu sendiri Pajak Harga barang penggant i Faktor yang mempengaru hi Permintaan suatu barang Kemajua n teknologi Perkiraan harga pada masa depan Biaya produksi Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Harga barang itu sendiri Harga barang pengganti Biaya produksi Kemajuan teknologi Pajak Perkiraan harga pada masa depan Pembeli super marginal Penggolongan Pembeli sub marginal Pembeli marginal Penjual marginal Penjual super marginal Penjual sub marginal Penggolongan Penjual Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan Ø Terdapat pembeli atau penjual yang memperoleh keuntungan. Ø Terdapat pembeli atau penjual yang menderita kerugian. Ø Terdapat pembeli dan penjual yang impas Break Even Point. PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBENTUKKAN HARGA PASAR Peranan pemerintah secara langsung Penetapan Harga Minimum Floor Price Penetapan Harga Maksimum Ceiling Price Peranan pemerintah secara tidak langsung Penetapan pajak penjualan Pemberian subsidi penjualan
Slides 30 Download presentation SISTEM EKSRESI PISCES DIPRESENTASIKAN OLEH KELOMPOK I Anggota Kelompok 1. Alvanialista Ikalor E 1 A 012004 2. Ari Rahmawati E 1 A 012007 3. Sandi Murdiyansah E 1 A 012049 4. Siti Syifa’un Nufus E 1 A 012052 5. Umratul Aisyah E 1 A 012057 6. Witri Afriyanti E 1 A 012059 7. Yulida Qurrata. A E 1 A 012062 PEMBAHASAN q. PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM EKSRESI q. ORGAN EKSRESI PISCES q PROSES EKSRESI PISCES q. PENGERTIAN DAN FUNGSI OSMOREGULASI PADA PISCES q. ORGAN OSMOREGULASI PADA PISCES q. PROSES OSMOREGULASI PADA PISCES q PENGARUH HORMON TERHADAP EKSRESI DAN OSMOREGULASI PENGERTIAN DAN FUNGSI EKSKRESI q Sistem Ekskresi ialah sistem pembuangan proses metabolisme tubuh berupa gas, cairan, dan padatan melalui kulit, ginjal, dan saluran pencernaan. q Fungsi regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. ORGAN EKSRESI PISCES q Ginjal q Kulit q Insang Ginjal berbentuk ramping dan memanjang degan warna merah tua, terletak dibagian atas rongga perut diluar peritonium, dibawah tulang punggung danaorta dorsalis. Jumlah ginjal sepasang. Tipe anatomik ginjal q pronephros q mesonephros Pronephros q. Struktur sangat sederhana q. Dibagian anterior ter-dapat corong disebut nephrostome yang terbuka ke dalam rongga tubuh dan dilengkapi cilia. q. Pronephros terletak di depan mesonephros. q. Pada sebagian besar ikan, pronephros berfungsi pada awal kehidupan embriodanlarva, setelah ikan dewasa fungsinya akan digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan hagfish’ Myxine dan lamprey. Mesonephros q. Susunan lebih rumit daripada pronephros q. Terdiri dari unit-unit yang disebut Nephron. q. Nephron terdiri dari Badan Malpighi renal corpuscle, yang terdiri dari 1. Glomerulus kumpulan kapiler-kapiler darah 2. Kapsul Bowman sepeti mangkuk tempat glomerulus Tubuli ginjal saluran yg melingkar-lingkar, terdiri dari 1. Bagian leher 2. Proximal 3. Tengah 4. Distal, yang bermuara ke saluran pengumpul. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikanlaut. q. Diameter glomerulusikanair tawar 48 -104 mikronrata 71 mikron q. Diameter glomerulusikanlaut 27 -94 mikronrata-rata 48 mikron Kulit q. Kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan gerak di dalam air. q Kulit ikan terdiri dari lapisan Epidermis dan Dermis. q Pada Epidermis terdapat kelenjar yang menghasilkan Mucin. q Lendir yang dihasilkan akan membantu ikan berenang lebih cepat, karenan lendir mengurangi gesekan ikan dengan air saat berenang. Insang q. Insang berfungsi untuk mengeluarkan CO 2 dan H 2 O. qsebagian besar ikan memiliki 4 buah insang pada setiap sisinya. qinsang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu berada dalam keadaan lembab. q Bagian-bagian insang q 1. Filamen insang hemibranchia = gill filament q 2. Tulang lengkung insang arcus branchialis = gill arch q 3. Tapis insang gill rakers PROSES EKSRESI PISCES q. Ginjal q. Glomerulus dan kapsul Bowman berfungsi untuk menyaring hasil buangan metabolik yang terdapat dalam darah. Darah tidak ikut tersaring dan masuk kevena renalis. Protein tetap bertahan didalam darah. q. Cairan ekskretori ini kemudian masuk ke tubuli ginjal. Glukosa, beberapa mineral dan cairan solution lainnya diserap kembali ke dalam darah. q. Beberapa hormon ikut berperan dalam penyaringan dan penyerapan kembali. q. Hasil buangan metabolik yang tidak tersaring dan tidak terserap kembali akan masuk ke saluran pengumpul dan terus ke kantong air seni dan kemudian dikeluarkan melalui lubang pelepasan. q Insang q. Fungsi insang sebagai alat ekskresi berkaitan dengan mekanisme ekspirasinya. q. Karbondioksida yang dibawa darah dari jaringan akan bemuara ke insang. q. Saat ekspirasi, mulut ikan akan menutup, operkulum mengempis, rongga faring menyempit dan membrankiostega melonggar. q. Adanya kontraksi faring dan ruang operkulum menyebabkan tekanan di dalamnya lebih tinggi daripada air di sekitarnya sehingga air yang mengandung karbondioksida keluar melalui celah dari operkulum. q KULIT q Hasil ekskresi, kulit ikan yaitu dengan dihasilkannya lendir, yang mampu menyebabkan ikan berenang lebih cepat. PENGERTIAN DAN FUNGSI OSMOREGULASI q Osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses-proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal. q Fungsi menjaga keseimbangan antara substansi tubuh dengan lingkungan. ORGAN-ORGAN OSMOREGULASI q. Osmoregulasi dilakukan degan berbagai cara melalui 1. Ginjal 2. Kulit 3. Insang PROSES OSMOREGULASI q Ginjal ikan penefros dan mesonefros, berfungsi sebagai organ osmoregulator. q Pada ikan air tawar, ginjal menyimpan ion-ion dan membebaskan air. pada ikan air asin, ikan membebaskan ion-ion dan menyimpan air. q Insang q Pada insang, sel-sel yang berperan dalam osmoregulasi adalah selsel chloride yang terletak pada dasar lembaran-lembaran insang. q Pada ikan teleostei berfungsi memompa ion untuk Chloride Cl-, sodium Na+, dan potassium K+. q. Perubahan ion-ion pada ikan air laut berbeda dengan ikan-ikan air tawar. Perbedaan utama yaitu bahwa Na+, NH 4+, Cl-, dan HCO 3 - semuanya bergerak kelluar pada ikan air laut, sedangkan pada ikan air tawar Na+ dan Cl-, keduanya masuk dan keluar yang disebabkan oleh suaatu perubahan difusi. q Kulit berperan sebagai alat osmoregulasi. q Kulit ikan terdidri dari Epidermis dan Dermis. q Kulit yang menghasilkan lendir berperan dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan semipariabel yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit, serta mencegah infeksi dalam penutupan luka. A. Osmoregulasi pada ikan air tawar B. Osmoregulasi pada ikan air laut PENGARUH HORMON TERHADAP EKSRESI DAN OSMOREGULASI q. Ekskresi dan osmoregulasi diatur oleh kelenjar endokrinhormon. Hormon dapat mempengaruhi ginjal degan menaikan atau menurunkan tekanan darah yang mengubah laju penyaringan ke dalam kapsul Bowman, yg berarti pula mengubah jumlah cairan ekskresi. q. Hormon juga bisa mempengaruhi ekskresi ginjal degan cara tertentu pada sel tubuli ginjal untuk mengubah permeabilitas dan laju penyerapan kembali terhadap substansi tertentu. q. Hormon juga mempengaruhi penyaringan ataupun penyerapan pada insang.
7 BAB 4 - Analisa Bagian ini berisi mengenai analisa pada Worshop yang kita buat. Analisa atau analisis atau Analysis adalah suatu usaha untuk mengamati secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk di kaji lebih lanjut. Berhubung Tugas yang menjadi referensi contoh padaEDUKASI DAN INFORMASI OBAT Septimawanto Dwi Prasetyo, M. Si. , Apt. POKOK BAHASAN Dasar Hukum KIE Komunikasi, Informasi dan Edukasi dalam pelayanan farmasi Aplikasi ilmu komunikasi dalam proses KIE Mengidentifikasi sumber – sumber dan barier dalam KIE Teknik membuat patient education material Definisi dan konsep mengenai informasi obat Sumber – sumber informasi obat Penyampaian informasi obat 11/23/2020 [email protected]. co. id 2 PUSTAKA Berardi, R. R, Mc. Dermott J. H. , Newton, G. D. , Oszko, M. A. , Popovich, N. G. , Rollins C. J. , Shimp L. A. , Tietze, K. J. , 2002, Handbook of Nonprescription Drugs, An Interactive Approach to Self-Care, Fourteenth edition, American Pharmacists Association, Washington DC. Malone PM, Mosdell KW, Kier KL, Stanovich JE, 1996, Drug Information, A Guide for Pharmacist, 2 nd edition, Mc Grow Hill Company, New York. Meldrum, H. , 1994, Interpersonal Communication in Pharmaceutical Care, Pharmaceutical Product Press, New York. 11/23/2020 [email protected]. co. id 3 PENILAIAN Tugas UTS UAS Nilai 11/23/2020 20 % 40 % A B C D E ≥ 75 65 ≤ x < 75 55 ≤ x < 65 45 ≤ x < 55 < 45 [email protected]. co. id 4 PENDAHULUAN Konseling Memberi informasi yang ditunjukkan dengan adanya diskusi timbal balik dan pertukaran opini Edukasi Pemberian dan pengembangan informasi untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan Informasi Obat Memberi data mengenai obat-obatan yang independen, akurat, komprehensif, terkini, oleh Apoteker kepada pasien, masyarakat, maupun tenaga kesehatan lain. 11/23/2020 [email protected]. co. id 5 DASAR HUKUM Kep. Men. Kes RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang standar pelayanan kefarmasian di apotek Farmasis tidak sekedar meracik obat untuk pasien Interaksi dengan pasien dan profesi kesehatan lain Farmasis dituntut meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku Untuk memberikan pelayanan informasi obat dan konseling 11/23/2020 [email protected]. co. id 6 DOKTER PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL APOTEKER KEPATUHAN PASIEN TERCAPAI TUJUAN TERAPI 11/23/2020 Kualitas hidup meningkat [email protected]. co. id 7 PENYEBAB KETIDAKPATUHAN Faktor Penyakit Faktor Terapi Faktor Pasien Faktor Komunikasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 8 Faktor Penyakit Keparahan atau stadium penyakit Orang yang merasa sudah lebih baik kondisinya tidak mau meneruskan pengobatan Lamanya terapi berlangsung Semakin lama pengobatan yang sudah dijalani, tingkat kepatuhan semakin rendah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 9 Faktor Terapi Regimen pengobatan yang kompleks jumlah obat maupun jadwal penggunaan Kesulitan dalam penggunaan obat Contoh kesulitan menelan obat karena ukuran tablet yang besar Efek samping yang ditimbulkan Contoh mengantuk, mual, muntah, konstipasi Rutinitas sehari – hari yang tidak sesuai dengan jadwal penggunaan obat. 11/23/2020 [email protected]. co. id 10 Faktor Pasien Merasa kurang pemahaman mengenai keseriusan dari penyakit dan hasil yang didapat jika tidak diobati Menganggap pengobatan yang dilakukan tidak begitu efektif Motivasi ingin sembuh Kepribadian/perilaku Dukungan lingkungan sekitar/keluarga Sosio-demografi pasien umur, tingkat pendidikan, pekerjaan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 11 Faktor Komunikasi Kurang mendapat instruksi yang jelas tentang pengobatannya Kurang mendapatkan cara atau solusi untuk mengubah gaya hidupnya Ketidakpuasan dalam berinteraksi dengan tenaga kesehatan Apoteker tidak melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 12 RESIKO KETIDAKPATUHAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN OBAT 1. 2. 3. 4. 5. 11/23/2020 Kegagalan terapi Meningkatkan biaya perawatan Memerlukan perawatan tambahan Resiko terhadap toksisitas obat Kekambuhan penyakit [email protected]. co. id 13 Pelayanan Informasi Obat Pemberian informasi obat oleh apoteker dalam rangka penggunaan obat yang tepat proses penggalian latar belakang pertanyaan, mengembangkan strategi penelusuran sumber informasi yang tepat, mengevaluasi sumber informasi yang didapatkan, merumuskan jawaban 11/23/2020 [email protected]. co. id 14 Mekanisme Layanan Informasi PERTANYAAN 1 • Langsung • Surat • Telp. • E-mail • Fax 2 INFORMASI LATAR BELAKANG PERTANYAAN 2 KLASIFIKASI • Penanya • Pertanyaan 3 5 Searching Literatures KATALOG JAWABAN 6 4 PENELUSURAN PUSTAKA SECARA SISTEMATIS 1 st, 2 nd, 3 rd 7 11/23/2020 [email protected]. co. id 15 Menggali Informasi Identifikasi Penanya Identifikasi permasalahan Identifikasi derajat urgensi Perlukah merujuk ? Follow up • Diperlukan wawancara • Diperlukan ketrampilan berkomunikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 16 Jenis - Jenis Pustaka 1. Pustaka Primer Artikel original yang dipublikasikan langsung oleh penulisnya 2. Sekunder Pustaka yang mengacu terhadap berbagai artikel original dan berbagai pustaka primer 3. Tersier Berupa buku teks, buku ajar yang merupakan kumpulan artikel dan relatif tidak up to date 11/23/2020 [email protected]. co. id 18 KONSELING OBAT Proses yang sistematik untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah pasien yang berkaitan dengan penggunaan obat e Bukan hanya memberikan penerangan tentang obat e Untuk mendapatkan informasi latar belakang pasien e Memberi penekanan pada pendidikan pasien untuk ikut aktif dalam regimen terapetik e Melibatkan perubahan tingkah laku / sikap pasien terhadap penggunaan obat e Memberikan perhatian dukungan pada pasien mengenai terapinya 11/23/2020 [email protected]. co. id 19 PASIEN – PASIEN YANG HARUS DIBERIKAN KONSELING 1. PASIEN YANG DIRUJUK OLEH DOKTER 2. PASIEN DENGAN PENYAKIT TERTENTU KRONIS Misalnya penyakit jantung penyakit darah tinggi penyakit kencing manis penyakit epilepsi penyakit – penyakit kronik lainnya 3. PASIEN YANG MENERIMA OBAT – OBAT TERTENTU Misalnya Obat dengan pengawasan tertentu Contoh warfarin Obat berindeks terapetik sempit Contoh digoksin Obat yang memerlukan teknik administrasi tertentu Contoh inhaler, insulin 4. PASIEN GERIATRIK, PEDIATRIK, SELESAI DIRAWAT, MENDAPAT OBAT YANG BANYAK DAN REGIMEN TERAPETIK YANG MENGELIRUKAN 11/23/2020 [email protected]. co. id 20 HAMBATAN KONSELING dari Apoteker Tidak punya waktu Pemahaman yang kurang Rendahnya pengetahuan Rendahnya kepercayaan diri Rendahnya hubungan pasien dengan apoteker Rendahnya ketrampilan berkomunikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 21 HAMBATAN KONSELING dari Pasien Tidak punya waktu Pasien menganggap apoteker tidak mau berbicara dengan pasien Rendahnya persepsi pasien terhadap apoteker Kondisi kesehatan/kondisi fisik pasien juga menghambat komunikasi Kesulitan untuk mengerti pilih bahasa yang tepat Buta aksara HAMBATAN KONSELING dari Sarana Tingkat kebisingan Orang berbicara, telpon, suara musik Menjawab telpon, didengar orang lain Ketersediaan ruangan Ketersediaan sarana di dalam ruangan TAHAPAN KONSELING Pengenalan Penilaian Pelaksanaan Konseling Pengujian Verifikasi 11/23/2020 [email protected]. co. id 24 TAHAPAN KONSELING Pengenalan Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan konseling Penilaian Tujuan Menilai pemahaman pasien tentang obat yang diberikan jika perlu hubungannya dengan penyakit yang diderita Teknik Prime Question masalah utama dengan open ended question - Show and tell perlihatkan dan terangkan 25 11/23/2020 [email protected]. co. id TAHAPAN KONSELING Pelaksanaan konseling Tujuan Untuk mendidik pasien, agar mengerti tentang obatnya dan mengubah sikapnya sehingga mengikuti regimen terapetik Gunakan kemahiran komunikasi lisan dan bukan lisan serta teknik Show and Tell Pengujian Verifikasi Tujuan Untuk memastikan bahwa pasien memahami dan mengerti apa yang sudah kita terangkan Fill in the gaps, betulkan atau tambahkan jika ada yang terlupa. Jawablah jika ada pertanyaan dari pasien 11/23/2020 [email protected]. co. id 26 THREE PRIME QUESTIONS Bagaimana penjelasan dokter, tentang obat yang digunakan, masalah dan gejala yang ingin dihilangkan, apa yang harus dilakukan, tujuan terapi, life style Bagaimana penjelasan dokter tentang cara pakai obat anda? Bagaimana penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat? 11/23/2020 [email protected]. co. id 27 PENJELASAN CARA PAKAI OBAT Berapa kali minum obat Berapa banyak minum obat Berapa lama harus diminum Bagaimana bila lupa satu dosis Bagaimana cara menyimpan obat Dosis dan cara pakai 11/23/2020 [email protected]. co. id 28 HARAPAN SETELAH MINUM OBAT Apa yang anda harapkan Bagaimana anda tahu obat bekerja atau tidak Efek samping apa yang harus diperhatikan? Apa yang harus dilakukan kalau hal tersebut terjadi? Apa yang harus diperhatikan sewaktu minum obat ini? 11/23/2020 [email protected]. co. id 29 FINAL VERIFICATION Minta pasien untuk mengulang instruksi Untuk meyakinkan bahwa pesan tidak ada yang terlewatkan Koreksi bila ada kesalahan informasi Beri kesempatan pasien jika ingin bertanya lagi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 30 SHOW and TELL Guna Untuk memastikan pemahaman pasien & pemakaian obat yang telah dipakai sebelumnya dengan benar Apoteker mulai dengan menunjukkan obat kepada pasien, misalnya membuka botol kemudian pasien menceritakan bagaimana memakai obat tersebut. Apoteker menuntun dialog dgn modifikasi Three prime question misalnya untuk apa minum obat ini, bagaimana cara meminumnya, masalah yang dialami pasien. 11/23/2020 [email protected]. co. id 31 SARANA PENUNJANG Ruang atau tempat konseling Alat bantu konseling. 11/23/2020 [email protected]. co. id 32 KRITERIA RUANG KONSELING 1 Tertutup dan tidak banyak orang keluar masuk sehingga privacy pasien terjaga dan pasien lebih leluasa menanyakan segala sesuatu tentang pengobatan. Tersedia meja dan kursi yang cukup untuk konselor maupun klien pasien. Mempunyai penerangan yang cukup dan sirkulasi udara yang bagus. 11/23/2020 [email protected]. co. id 33 KRITERIA RUANG KONSELING 2 Letak ruang konseling tidak terlalu jauh dari tempat pengambilan obat. Jika jumlah pasien banyak dan mempunyai beberapa tenaga apoteker sebagai konselor, sebaiknya ruang konseling lebih dari satu. 11/23/2020 [email protected]. co. id 34 Perlengkapan Konseling1 Panduan konseling berisi daftar check list untuk mengingatkan apoteker poin – poin konseling yang penting. Kartu Pasien berisi identitas pasien dan catatan kunjungan pasien Literatur pendukung Brosur tentang obat-obat tertentu, memberikan kesempatan kepada pasien untuk membaca lagi jika lupa 11/23/2020 [email protected]. co. id 37 Perlengkapan Konseling 2 Alat peraga, dapat menggunakan audiovisual, gambar -gambar, poster, maupun sediaan yang berisi plasebo. Alat komunikasi untuk mengingatkan pasien untuk mendapatkan lanjutan pengobatan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 38 ALAT BANTU KONSELING Kartu pengingat pengobatan Etiket Medication chart Pil dispenser Kemasan penggunaan obat per dosis unit. 11/23/2020 [email protected]. co. id 39 Kartu Pengingat Pengobatan Cocok untuk pasien yang sering kesulitan mengingat waktu penggunaan obat Informasi yang bisa ditulis Nama obat Jadwal penggunaan obat Jumlah obat Efektivitas metode ini sangat rendah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 40 Etiket Meskipun semua resep sudah disertai dengan penandaan etiket, tapi tidak sedikit pasien yang merasa bingung terhadap informasinya. Contoh 1 x 2 tablet atau 2 x 1 tablet diminum jika perlu 11/23/2020 [email protected]. co. id 42 Medication Chart Berupa bagan waktu minum obat Biasanya dibuat untuk pasien dengan regimen pengobatan yang kompleks atau pasien yang sulit memahami regimen pengobatan Informasi dapat dituliskan dengan kode warna atau simbol tertentu. 11/23/2020 [email protected]. co. id 43 PIL DISPENSER Akan membantu pasien untuk mengingat jadwal minum obat dan menghindari kelupaan jika pasien melakukan perjalanan jauh dari rumah Wadah pil dispenser bisa untuk persediaan harian maupun mingguan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 45 Kemasan Penggunaan Obat per Dosis Unit Pengemasan obat per unit dosis membutuhkan biaya yang mahal Dapat dilaksanakan jika regimen pengobatan terstandar dan/ atau merupakan program pemerintah. 11/23/2020 [email protected]. co. id 47 EDUKASI Edukasi? Suatu Kegiatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dengan tujuan menimbulkan perubahan sikap dan perilaku dalam hal – hal yang berkaitan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 48 TUJUAN EDUKASI 1 Memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan spesifik setiap pasien. Apoteker harus memastikan berapa banyak yang sudah diketahui pasien tentang pengobatan Apakah pasien mempunyai pandangan yang salah tentang pengobatan Memberikan keterampilan dan teknik yang dibutuhkan pasien untuk mengoptimalkan terapi yang diresepkan bagi pasien tersebut. 11/23/2020 [email protected]. co. id 49 TUJUAN EDUKASI 2 Menyajikan informasi dan arahan dengan menggunakan metode edukasi yang cocok untuk pasien tertentu dan dengan kondisi tertentu. Mengedukasi tenaga profesional kesehatan lain tentang hal – hal yang berhubungan dengan obat. 11/23/2020 [email protected]. co. id 50 METODE EDUKASI Ceramah Dialog dan Diskusi Informasi Cetak Metode Audiovisual Memperagakan dan Mempraktikkan Teknik Internet dan Edukasi dengan Bantuan Komputer. 11/23/2020 [email protected]. co. id 51 Ceramah Cara konvensional Sesuai untuk kelompok besar kelompok masyarakat diskusi perorangan tidak mungkin dilakukan Sering dianggap membosankan perlu dikombinasikan dengan metode audiovisual atau diskusi kelompok Tujuan? Memperbaiki perilaku, sikap dan pengetahuan pasien Tidak sesuai untuk konseling pasien secara perorangan. 11/23/2020 [email protected]. co. id 52 Dialog dan Diskusi Sebaiknya digunakan teknik yang memungkinkan keterlibatan pasien dalam diskusi sehingga dapat mengetahui apa yang sudah diketahui dan apa yang belum diketahui Dialog dan diskusi tidak harus melalui tatap muka langsung dapat melalui telepon Diskusi dapat melibatkan lebih dari satu pembelajar anggota keluarga pasien atau beberapa pasien. 11/23/2020 [email protected]. co. id 53 Informasi Cetak Semua obat disarankan memiliki lembar informasi obat, sedangkan untuk obat OTC wajib mencantumkan informasi obat Biasanya brosur belum mencantumkan efek samping, peringatan, interaksi obat, mekanisme kerja obat Metode ini cukup efektif apabila dikombinasi dengan metode dialog dan diskusi Metode ini tidak sesuai untuk pasien yang mengalami gangguan penglihatan atau buta aksara. 11/23/2020 [email protected]. co. id 54 Metode Audiovisual Secara umum pasien akan mudah memahami apabila informasi diperoleh dengan cara dilihat dan didengar Biaya pembuatan mahal, tapi materi dapat digunakan berulang kali Metode ini paling efektif apabila dikombinasi dengan diskusi bersama pasien sebelum atau sesudah presentasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 55 Memperagakan dan Mempraktekkan Teknik Cara ini sesuai untuk memberikan informasi penggunaan obat yang memerlukan teknik khusus inhalasi atau injeksi Setelah mendapat informasi teknik pemakaian, pasien dapat mendeteksi kemungkinan teknik diberi kesempatan untuk mempraktekkan kesalahan tersebut dan dapat segera mengoreksi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 56 Internet dan Edukasi Pasien dengan Bantuan Komputer Untuk beberapa pasien, metode ini dapat merupakan metode yang paling efektif Metode ini membutuhkan koneksi internet atau perangkat lunak sistem informasi obat Yang penting adalah pemilihan sumber informasi. 11/23/2020 [email protected]. co. id 57 PEMILIHAN METODE EDUKASI Lokasi Tingkat pengetahuan kesehatan pasien Tujuan pembelajaran. 11/23/2020 [email protected]. co. id 58 Namamahasiswa : DIMAS SAPTO HARFIANTO NIM : 201351179 Pembimbing : 1. Ahmad Jazuli, S.Kom. M.Kom 2. Ahmad Abdul Chamid, S.Kom. M.Kom RINGKASAN Laporan tugas akhir dengan judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERLOMBAAN GANTANGAN BURUNG DI KABUPATEN KUDUS” Sistem Informasi Geografis Perlombaan Gantangan Burung Di Kabupaten Kudus adalah Perlu Diperhatikan, Inilah Aturan Penulisan Karya Ilmiah – Menulis karya ilmiah tidak sama dengan menulis artikel biasa. Di dalam penulisan karya ilmiah, tentunya terdapat kaidah-kaidah yang berlaku, yang mana kaidah-kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman dalam penulisan karya ilmiah yang baik dan benar. Nah, kaidah-kaidah tersebut dibuat agar terjadi penyelarasan dalam penulisan karya ilmiah, sehingga penulisan karya ilmiah mudah dipahami oleh penguji dengan sifat yang seragam. Dalam pembuatan makalah terdapat suatu sistematika di dalamnya baik dalm penulisan maupun tata letak konten–konten yang akan kita tulis nantinya. Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu kerangka–kerangka dalam pembuatan suatu makalah. Di bawah ini akan saya jabarkan langkah–langkah dalam pembuatan makalah melalui kerangka–kerangka penyusunan suatu makalah. Berikut ini kerangka yang harus ada dalam setiap makalah. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah – Cover Depan / Sampul Depan– Judul– Daftar Isi– Bab I Pendahuluan Pada bagian pendahuluan berisikan informasi terkait karya ilmiah yang dilakukan. Ada banyak poin penting yang dipaparkan dalan pendahuluan. Yaitu, Latar belakang masalah yang menceritakan kenapa penelitian itu diambil sebagai judul utama dalam KTI tersebut. Menceritakan latar belakang masalah yang diambil menjadi poin penting. Sehingga, dalam pengambilan solusi dalam pelitian tersebut itu terdapat tujuan dari permasalahan yang dilakukan yang umumnya berupa solusi terkait permasalahan yang diangkat dalam karya ilmiah tersebut. Dengan adanya tujuan tersebut artinya KTI tersebut. Terdapat batasan yang harus dikerjakan yang menjaganya tidak keluar dari inti utama dalam penelitian yang dilakukan. Intinya dalam bagian pendahuluan karya tulis ilmiah memaparkan terkait penelitian yang akan dilakukan. Seperti latar belakang, alasan memilih topik, uraian singkat terkait masalah yang diambil, pembahasan terkait ruang lingkup, dan solusi yang diberikan. Baca Juga Identifikasi Masalah Pengertian, Bagian, dan Cara Membuatnya – BAB II Isi / Landasan Teori Sementara pada bagian bab II adalah penulisan landasan teori dan tinjauan pustaka. Di sini Anda bisa menuliskan referensi apa saja yang Anda gunakan untuk menunjang penelitian Anda. Landasan teori juga harus ditulis secara terstruktur sesuai dengan tahapan pembahasan penelitian. Selanjutnya akan diteruskan pada bab pembahasan. – BAB III Pembahasan / Penyajian Hasil Penelitian Dalam bagian inti ini dalam penelitian karya tulis ilmiah memaparkan penelitian yang dilakukan dengan mengambil studi kasus pada bagian pendahuluan. Dalam bagian inti pembahasan dalam karya tulis ilmiah diuraikan terkait landasan teori yang mendukung penelitian yang dilakukan. Pengambilan landasan teori ini bisa dari perkataan para ahli yang melakukan bidang studi yang terkait dengan studi penelitian yang dilakukan. Bahkan, bisa membuat landasan teori baru jika benar-benar studi penelitian dalan karya tulis ilmiah merupakan studi yang unik dan menarik. Kemudian, pada bagian inti dari penulisan karya tulis ilmiah ini memberikan pokok-pokok yang diambil dalam melakukan penelitian. Apakah penelitian ini menggunakan rumus khusus atau berupa kuesioner studi lapangan perlu dipaparkan dengan jelas. Sehingga, data yang akan ditampilkan dalam studi penelitian ini jelas dan gamblang. Baca Juga Instrumen Penelitian Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap – BAB IV Penutup Pada bagian penutup ini memaparkan kesimpulan akhir dari penelitian karya tulis ilmiah yang dilakukan. Apakah penelitian yang dilakukan mampu memberi solusi terhadap permasalahan yang diangkat ataukah sebagai batu loncatan awal untuk penelitian lanjutan pun harus dipaparkan. Lalu, disamping memaparkan n kesimpulan yang didapatkan. Pada bagian ini juga perlu memberikan penjelasan terkait saran dan harapan kedepannya untuk karya tulis ilmiah tersebut. Agar dapat menjadi landasan teori berikutnya saat membuat karya tulis ilmiah yang mengangkat tema yang sama walu dengan tempat yang berbeda. Pada bagian terdapat kesimpulan, dan saran. Pada bagian kesimpulan, berisi tentang kesimpulan penelitian. Biasanya jawaban dari rumusan masalah. – Daftar Pustaka Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang menjadi rujukan dalam melakukan penelitian. Maksudnya ketika Anda ingin menulis karya ilmiah yang bisa berupa artikel, makalah, atau presentasi Anda harus membuat daftar pustaka atau mudahnya itu harus mencantumkan sumber rujukan penelitian. Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya daftar pustaka salah atau bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak dapat dipercaya alias hoaks. Baca Juga Hipotesis Penelitian Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap Aturan Penulisan Karya Ilmiah Selanjutnya kita akan membahas lebih detail terkait pembuatan makalah. Kita perlu memperhatikan font, spasi, ukuran kertas, hingga ukuran margins. 1. Font, Spasi, dan Ukuran Kertas Dalam penulisan karya ilmiah terdapat aturan yang perlu diperhatikan yaitu font, spasi, dan ukuran kertas yang kita gunakan dalam menulis karya ilmiah. Naskah karya ilmiah haruslah diketik dengan aturan Kertas A4, jenis font Times New Roman, Ukuran font 12 px, dan Spasi 1 2. Ukuran Margins Ukuran margins adalah tepian kertas yang merupakan bagian yang kosong. Untuk ukuran margins ini adalah sebagai berikut Top atas = 3 cmBottom bawah = 4 cmLeft Kiri = 3 cmRight Kanan = 4 cm 3. Bab dan Subbab Dalam penulisan bab dan subbab pada penulisan penelitian karya ilmiah ini berbeda dengan penulisan bab dan subbab pada penulisan skripsi pada umumnya. Pada penulisan karya ilmiah, bab dan subbab ditulis dengan menggunakan sistem numeral 1….a….. Berbeda halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana bab ditulis dengan menggunakan sistem romawi I, II, III, dst dan untuk penulisan subbab, ditulis dengan menggunakan sistem numeral 1….a…..Jadi, dari pembahasan di atas, dapat ditemukan bahwa penulisan skripsi dengan karya ilmiah berbeda. Untuk penulisan subbab ini ditulis dengan cara berikut ini Tulisan di-BoldHuruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital besar, Sama halnya menulis judul-judul pada umumnya. Seperti contoh Tata Cara Penulisan Karya Ilmiah. Namun, ada pengecualian bahwa kata tugas dan kata preposisi seperti kata hubung di-, ke-, dari, tetap ditulis huruf kecil. Di dalam subbab sendiri terdapat anak subbab yang juga memiliki aturan-aturan penulisan sebagai berikut Anak subbab ditulis dengan style font italic,Masih sama seperti judul-judul pada umumnya, bahwa huruf awal setiap kata ditulis kapital besar, kecuali untuk kata preposisi, kata hubung, kata sambung, dan kata tugas. 4. Jarak Antar Bab Jika penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya dibutuhkan jarakm halaman alias memerlukan ganti halaman untuk membuat bab baru. Namun, berbeda halnya dalam penulisan karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulisan bab baru ini tidak memerlukan ganti halaman baru, melainkan diberi jarak 3 spasi untuk membuat bab baru. Sedangkan untuk penulisan subbab, antara jarak bab dengan subbab, ditulis dengan jarak 2,5 spasi. Dan untuk penulisan kalimat awal setelah subbab diberi jarak 2 spasi di bawah subbab. 5. Judul Artikel Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat artikel sebagai penunjang penelitian dalam penelitian karya ilmiah. Maka, terdapat penulisan judul artikel. Pada judul artikel cara penulisannya adalah sebagai berikut Menggunakan huruf kapital besar semua,Tulisan di-BoldMasih menggunakan jenis font Times New RomanPosisi judul berada di tengah halaman alias di-center Ctrl+EJangan menggunakan garis bawah atau style font Underline 6. Penulisan Paragraf Untuk penulisan paragraph atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat aturan-aturan penulisan yang di antaranya adalah sebagai dengan Alinea baru diketik ke dalam atau menjorok sebanyak 7 sampai 8 karakter atau sekitar 1,25 cm. 7. Penulisan Struktur Lain Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam karya ilmiah ini ditulis yang letaknya tepat di bawah judul artikel. Penulisannya pun diberikan jarak antara judul artikel dengan penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dengan jarak 1,5 spasi. Berikut ini beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan karya ilmiah. Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman pengesahan, kata pengantar menggunakan angka romawi kecil dan diketik di sebelah sudut kanan bawah i, ii, iii, dst;Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel menggunakan halaman dengan menggunakan angka arab 1, 2, 3, dst yang letaknya berada di pojok kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi atas; Baca juga Teori Semiotika Roland BarthersDalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel yang mana terdapat judul tabel dengan menggunakan penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal, dan untuk penulisan judul tabel ini diletakan di atas tabel bersamaan dengan nomor tabel yang menggunakan angka arab 1, 2, 3, dst.Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya ilmiah juga dimungkinkan menggunakan beberapa gambar maupun grafik ataupun foto sebagai penunjang penulisan karya ilmiah. Bahwa dalam gambar juga terdapat judul dan nomor gambar. Namun untuk judul dan nomor gambar ini diletakkan di bawah diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan menggunakan gambar yang terdapat warna. Kalaupun menggunakan gambar yang berwarna, sebaiknya jangan terlalu menggunakan warna yang dapat menimbulkan gelap ketika di copy. Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda dan Daftar Jadi Penulis. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini KIRIM NASKAH Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang karya ilmiah, Anda dapat melihat artikel-artikel kami berikut Tanpa Disadari, Inilah 5 Manfaat Membuat Buku Karya IlmiahKenali 3 Anatomi Menulis Abstrak Karya IlmiahTeknik Menulis Plagiarisme Itu Tabu dalam Karya Ilmiah DosenSesat Pikir saat Menulis Karya IlmiahJenis Plagiarisme dalam Teknik Menulis Karya Ilmiah Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS! Kontributor Novia Intan EUomN.