LirikLagu Nenek Moyangku - Lagu Anak Indonesia Nenek moyangku orang pelaut Gemar mengarung luas samudra Menerjang ombak tiada takut Menempuh badai sudah biasa Angin bertiup layar terkembang Ombak berdebur di tepi pantai Pemuda b'rani bangkit sekarang Ke laut kita beramai-ramai Deskripsi Dirgahayu ke 76 RI"Nenek moyangku seorang pelaut. Gemar mengarung luas samudera. Menerjang ombak tiada takut. Menempuh badai sudah biasa."Sepenggal lirik lagu itu mungkin sudah tidak asing bagi kita. Bahkan sejak kecil, kita sudah dikenalkan dengan lagu tersebut. Lagu nenek moyangku seorang pelaut sendiri adalah lagu ciptaan Ibu Saridjah Niung Bintang Soedibjo atau yang biasa dikenal sebagai Ibu Soed. Dalam lagu ini, Ibu Soed memberikan pesan moral tentang perjuangan, moral, bahkan sejarah mengenai... Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰 Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan
Lagutentang nenek moyangku seorang pelaut, mengingatkan bahwa bangsa Indonesia pernah jaya sebagai bangsa bahari atau maritim. Sejarah Indonesia juga pernah mencatat bahwa ada kerajaan besar yang pernah berjaya dengan lautnya yakni Kerajaan Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit, 2 yang mana kedua Kerajaan tersebut mampu mengendalikan lautan luas
Lirik lagu Nenek Moyangku menceritakan tentang kondisi rakyat Indonesia yang memiliki pengetahuan kemaritiman sangat luas. Lagu ini melukiskan betapa perkasanya para nelayan yang tinggal di berbagai pulau ini. Lagu Nenek Moyangku yang sangat dikenal anak-anak sejak usia SD ini merupakan ciptaan Ibu Sud pada tahun 1940 lalu. Ibu Sud yang bernama asli Saridjah Niung ini memang dikenal sebagai seorang pemusik, pencipta lagu anak-anak, hingag penyiar radio. Ibu Sud yang mempopulerkan lagu Nenek Moyangku ini merupakan perempuan kelahiran Sukabumi, pada 26 Maret 1908 lalu. Berbagai lagu ciptaannya kerap mengobarkan semangat berjuang di kalangan anak-anak. Baca Juga Lirik Lagu Sanes 'Ngancani nanging ora iso duweni..' yang Dipopulerkan Guyon Waton feat Denny Caknan Berikut ini lirik lagu 'Nenek Moyangku' ciptaan Ibu Sud yang populer tersebut Nenek moyangku seorang pelautGemar mengarung luas samudraMenerjang ombak, tiada takutMenempuh badai, sudah biasa Angin bertiup, layar terkembangOmbak berdebur di tepi pantaiPemuda b'rani, bangkit sekarangKe laut, kita beramai-ramai Baca Juga Lirik Lagu Sial 'Puas Kau Curangi Aku' yang Dipopulerkan Mahalini Nenek moyangku seorang pelautGemar mengarung luas samudraMenerjang ombak, tiada takutMenempuh badai, sudah biasa Angin bertiup, layar terkembangOmbak berdebur di tepi pantaiPemuda b'rani, bangkit sekarangKe laut, kita beramai-ramai. *** Terkini
NenekMoyangku Seorang Pelaut. Kembali ke pidato Jokowi, mengapa NKRI membutuhkan visi kelautan? Tentang visi, para pakar manajemen tentu mudah menjawabnya (lihat misalnya: Kotler, 1967). Akan tetapi, menurut saya, mereka itu cenderung mengabaikan eksistensi manusia sebagai "pemilik organisasi".
Lirik Nenek Moyangku Seorang Pelaut nenek moyangku orang pelaut gemar mengarung luas samudra menerjang ombak tiada takut menempuh badai sudah biasa angin bertiup layar terkembang ombak berdebur di tepi pantai pemuda b’rani bangkit sekarang ke laut kita beramai-ramai Informasi Lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut Sebagai negara maritim yang mempunyai banyak pulau, tentu saja nenek moyang bangsa kita adalah seorang pelaut. Lagu ini dapat membangkitkan rasa nasionalisme anak-anak pada bangsa berkepulauan ini. Video Mainkan Lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut Unduh
LaguAnak Karena Guru Aku Bisa; Aulia Sulaiman - Mama; Mikha Jovan - Temanku; Nenek Moyangku Seorang Pelaut - Lagu Anak Cipt. Ibu Soed; Lagu Anak - Sluku Sluku Bathok (Voc. Odelia) Debo - Bintang Yang Bersinar; KASIH IBU - Lagu Anak; Ghitsa - Cahaya Negeri; Satria Syahren - Rindu Sahabat; Talitha Thyona Agatha - Aku Anak Pintar; Maisha Kanna
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Lagu nenek moyangku seorang pelaut mungkin telah akrab ditelinga kita semua. Hampir seluruh anak di Indonesia dapat menyanyikan lagu itu dengan lancarnya. Dari lirik-lirik nya jelas bahwa lagu tersebut menceritakan nenek moyang kita bangsa Indonesia adalah pelaut-pelaut pemberani yang tidak gentar mengarungi samudra jadi ingat film pirates of carribean. Dari buku-buku sejarah baik pelajaran maupun tulisan ilmiah, tidak akan ada keraguan bahwa nenek moyang kita sejak jaman kerajaan Sriwijaya hingga Majapahit merupakan pelaut-pelaut tangguh. Pelaut-pelaut Bugis pun tidak ketinggalan reputasi nya sebagai "orang laut" yang mampu mengarungi samudra. Walau demikian, sering kali saya mendengar jokes yang meragukan bahwa nenek moyang kita adalah seorang pelaut. Joke yang sering saya dengar yaitu pertanyaan yang menanyakan "Lho kalo nenek moyang kita seorang pelaut, kok bisa membangun candi?" berarti kapan donk melautnya. Nah diabad milenium ini nampak nya semangat melaut nenek moyang kita semakin memudar. Profesi sebagai pelaut atau yang berhubungan dengan laut semakin kurang diminati. Sedikit cerita untuk kompasianer, dalam setahun yang lalu saya dan kawan-kawan pelajar di Canterbury Selandia Baru beberapa kali diminta bantuan untuk membantu para "pelaut Indonesia" yang mengalami masalah di Perairan Selandia Baru atau di perairan Internasional yang dekat Selandia Baru seperti halnya Antartika. Masalah mereka beraneka ragam. Mulai dari kapal tenggelam, bulyying hingga melarikan diri dari kapal. Rata-rata pelaut tersebut merupakan para pekerja yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan milik perusahaan asing. Seperti halnya Korea, Rusia hingga Selandia Baru sendiri. Dari obrolan-obrolan dengan para pelaut tersebut, terkuak cerita bahwa sebenarnya mereka terdorong jadi pelaut karena faktor ekonomi. Hampir 80% dari mereka berangkat dari tidak ada pengetahuan sama sekali mengenai laut. Mungkin mereka bisa disebut sebagai orang darat. Sebelum menjadi pelaut rata-rata bekerja sebagai petani atau di konstruksi. Hanya beberapa diantara para pelaut tersebut yang memiliki teknik dan pengetahuan mengenai laut dan cara berlayar. Tak mengherankan bila jika terjadi masalah dilautan seperti kapal tenggelam, kapal karam atau pun terbakar maka korban yang berasal dari pelaut Indonesia akan yang paling banyak dibanding pelaut lainnya. Sebagai contoh, pada kasus Oyang 70 yang karan di perairan Selandia Baru 2010 yang lalu tercatat 5 kru Indonesia meninggal dunia. Begitu pula kasus teranyar yang menimpa Kapan Jeng Woo 2 kapan berbendera Korea ini terbakar di perairan Antartika dan beberapa kru Indonesia yang menurut seorang kawan belum di ketahui nasib nya semoga kru Indonesian selamat semua. Nah berkaca dari hal tersebut nampak nya laut bukan lagi hal yang menarik. Semangat orang Indonesia untuk menjadi pelaut sudah tidak sebesar nenek moyangnya yang sebenarnya diragukan juga apa benar seorang pelaut hehehehe. Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan seharusnya semangat cinta bahari harus tetap ada dan selalu dipupuk. karena bagaimanapun juga kebesaran Sriwijaya dan Majapahir dahulu tidak terlepas dari kebesaran angkatan laut nya. Salam Kompasiana Lihat Sosbud Selengkapnya

Dalamproses produksi lagu ini, mereka dibantu oleh Aziz Comi dari Payung Teduh sebagai produser. Masih ingat dengan lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut? Agnimaya terinspirasi dari lagu anak-anak tersebut. Dalam lagu "Pengembara Samudera" kita juga akan diperdengarkan nyanyian tentang petualangan seorang pelaut dan mengarungi lautan lepas.

\n\n \n not lagu nenek moyangku seorang pelaut
Lagu'Nenek Moyangku Seorang Pelaut' memang benar menggambarkan suku Nusantara. Seperti orang Makasar, yang berkelana sampai tanah Aborigin di abad ke-18.
MengenalKapal Pinisi, Karya Agung Warisan Indonesia. Sebagai penduduk negara maritim yang hafal lirik lagu nenek moyangku seorang pelaut, tentunya kapal Pinisi merupakan jenis kapal yang tidak boleh dilupakan dalam sejarah maritim bangsa Indonesia. Kapal Pinisi berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Ara dan Bulukumba.

15 Buktikan Kalimat "Nenek Moyangku Seorang Pelaut" dengan Melihat Langsung Kesibukan di Pelabuhan Sunda Kelapa Pelabuhan Sunda Kelapa Foto Sriwijaya Air. Kalian mungkin sudah hapal dengan lirik lagu "Nenek moyangku seorang pelaut". Tapi berapa banyak dari kalian yang pernah melihat langsung bentuk kapal yang sebenarnya?

zkrfGp.
  • rz26linlqe.pages.dev/419
  • rz26linlqe.pages.dev/483
  • rz26linlqe.pages.dev/117
  • rz26linlqe.pages.dev/431
  • rz26linlqe.pages.dev/234
  • rz26linlqe.pages.dev/43
  • rz26linlqe.pages.dev/131
  • rz26linlqe.pages.dev/389
  • not lagu nenek moyangku seorang pelaut